Selasa, 26 Juli 2016

Suplly Chain Management

Intro to Supply Chain Management


By Nanang Ibnu Aziz
NIM : 243315043
D III STMT Trisakti






Sejarah

Manajemen rantai pasokan dulunya berawal dari urusan logistik militer, sangat berperan dalam menentukan kemenangan perang, terutama pada perang dunia kedua.
Ketika jaman perang sudah lewat, teknik logistik ini sangat terpakai pada urusan pengiriman barang. Di sini terjadi kerjasama antara perusahaan pengiriman dengan gudang dan pengaturannya mulai dilakukan oleh pihak ketiga.
Perkembangan selanjutnya, pada era globalisasi mulai banyak perusahaan yang mencari cara bagaimana menurunkan biaya produksi. Banyak perusahaan multinasional memindahkan pabrik ke negara-negara dengan upah buruh murah. Indonesia dan beberapa kawasan di Asia adalah contohnya. 
Di sini terlihat bahwa logistik memegang peranan yang lebih penting lagi.
Perkembangan ilmu logistik menjadi lebih hebat lagi ketika munculnya teknologi informasi pada tahun 1980-an. Banyak faktor seperti makin murahnya komputer, makin cepatnya komputer, makin luasnya adopsi internet, bandwidth yang makin murah, membuat orang makin mudah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan cara yang semakin efisien. Penerapan teknologi informasi yang semakin meluas ini menekan kesalahan manusia, menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas sampai pada tingkatan yang luar biasa.
Ilmu logistik akhirnya berkembang menjadi satu mata rantai pasokan, dengan pendekatan secara /sistem yang integral, yang meliput :
·         Gudang Penyimpanan
·         Transporasi
·         Inventory
·         Pemesanan Barang
·         Jumlah Barang
Kelima komponen tadi harus dioptimalkan secara keseluruhan. Optimalisasi secara individual tidak disarankan karena bisa membuat sistem secara keseluruhan menjadi tidak optimal (atau mahal). Misalnya untuk menekan biaya produksi kita coba pindahkan gudang penyimpanan ke tempat lain yang lebih murah. Tapi mungkin ini akan berakibat ongkos transport yang lebih mahal, dan sebagainya.

Dengan kata lain
·         Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
·         Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti jasa logistik.

Pandangan Tradisional : Logistik pada Perusahaan Manufaktur

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam komponen manufaktur diperoleh dari :
v  Biaya logistik sebesar 21%
v  Biaya Pemasaran sebesar 27%
v  Biaya Manufaktur sebesar 48%
v  Profit 4%

u  Profit                                             10%
 Supply Chain Cost                       20%
 Marketing Cost                              25%
 Manufacturing Cost                      45%


Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu aliran material, informasi dan keuangan.



Membangun Sistem Manajemen Rantai Pasokan

Untuk membangun suatu sistem manajemen rantai pasokan yang optimal, kita harus perhatikan lima hal dasar sebagai-berikut :
1.      Perencanaan – ini merupakan proses awal yang strategis, harus dipikirkan mulai dari awal bagaimana membuat suatu tolok ukur untuk menentukan tingkat efisiensi, harga, kualitas, dan nilai pada pelanggan
2.      Pemasokan – pilihlah pemasok-pemasok yang paling baik, dan tentukan tolok ukur untuk menjaga kualitas, komitmen, penerimaan barang, pemeriksaan, pemindahan ke pabrik, serta pembayaran
3.      Pembuatan – yang ini merupakan langkah pabrikasi, tentukan langkah2 yang diperlukan untuk pembuatan, pemeriksaan, pemaketan, dan persiapan pengiriman. Tentukan tolok ukur yang jelas tentang tingkat kualitas, tingkat produksi, dan produktivitas karyawan
4.      Pengantaran – bagian ini disebut juga logistik. Atur penerimaan pesanan dari pelanggan, buat jaringan pergudangan, pilih ekspedisi pengiriman barang ke arah pelanggan, dan juga masalah pembayaran
5.      Pengembalian – bagian ini menangani masalah pengembalian barang cacat atau produksi berlebih dari pelanggan

Komponen Supply Chain Management

1.      Upstream Supply ChainMeliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurnya dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka. Aktivitas utama adalah pengadaan.

2.      Internal Supply Chain
Meliputi semua proses in house yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. 
Aktifitas utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.

3.      Downstream Supply Chain
Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. 
Aktifitas diarahkan pada distribusi, transportasi pergudangan dan after-sale service.


Area Cakupan Suplly Chain Management

Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-keiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah :
v  Merancang produk baru (product development )
v  Mendapatkan bahan baku (procurement)
v  Merencanakan produksi dan persediaan (planning and control )
v  Melakukan produksi ( production )
v  Melakukan pengiriman ( distribution )
v  Masalah yang dihadapi SCM
v  Rantai pasokan bisa sangat panjang karena melibatkan banyak mitra internal dan eksternal yang terletak di tempat yang berbeda.
v  Bahan dan informasi harus mengalir di antara beberapa entitas, proses transfer ini  bisa lambat dan rawan kesalahan terutama ketika ditangani secara manual.
v  Perusahaan dapat meningkatkan peramalan permintaan mereka dengan menggunakan TI

Kurangnya infrastruktur logistik memperburuk ketidakpastian yang ada waktu pengiriman
Masalah kualitas dengan bahan dan komponen dapat berkontribusi untuk kekurangan dalam rantai pasokan
Perusahaan EC murni cenderung memiliki lebih banyak masalah rantai pasokan karena mereka tidak memiliki infrastruktur logistik dan terpaksa menggunakan jasa logistik eksternal.
                                                                    

Solusi pada Suplly Chain Management

v  Melakukan "outsourcing" (dengan menggunakan sumber dari pihak luar) daripada dilakukan sendiri selama ada permintaan yang meningkat.
v  Menciptakan “strategic partnership” dengan supplier.
v  Menggunakan pendekatan “just in time” dalam melakukan pembelian, yang mana supplier mengirimkan material yang dibutuhkan dalam jumlah kecil.
v  Menggunakan supplier seminimum mungkin.
v  Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer.
v  Melakukan proses produksi setelah ada order.


Manfaat Suplly Chain Management

Manfaat secara tidak langsung :
v  Kepuasan pelanggan. Konsumen merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Kepuasan konsumen berampak pada loyalitas konsumen.
v  Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan. 
v  Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. 
v  Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM. 
v  Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
v  Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat. 

Manfaat langsung dari penerapan SCM bagi perusahaan adalah : 
v  SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. 
v  SCM berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Melalui pelaksanaan SCM, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati konsumen, mengidentifikasi seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen  dan mengkomunikasikan kepada perancang produk. 


Kunci sukses Suplly Chain Management

Menurut Turban et al., (2008) kesuksesan suatu e-SCM tergantung pada:
·         Kemampuan semua mitra rantai pasokan untuk melihat mitra kolaborasi sebagai aset strategis.
·         Strategi rantai pasokan yang didefinikan dengan baik
·         Visibilitas informasi sepanjang seluruh rantai pasokan
·         Kecepatan, biaya, kualitas, dan layanan konsumen
·         Mengintegrasikan rantai pasokan yang lebih erat              

Semoga bermanfaat ...

Senin, 25 April 2016

KAPAL


Sejarah

Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenala pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tapi hanya itu. Terutama digunakan untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana.
Dengan kata lain,
Kapal menurut Undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan juga dari Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut tahun 1972, menurut ke 2 peraturan tersebut, pengertian sebuah kapal adalah:
a.   Pengertian kapal berdasarkan Undang-undang Pelayaran Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2002 adalah :
“Kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin, atau ditunda, termasuk kendaraan berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apun dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah”.
b.   Pengertian kapal berdasarkan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut tahun 1972 adalah :
“Setiap jenis pesawat air, termasuk pesawat tanpa berat benaman dan pesawat terbang laut yang digunakan atau yang dapat digunakan sebagai sarana angkutan di air”.
c.    Menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 1992 Pasal 1 angka 2 tentang pengertian kapal
“Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dengan jenis apapun yang digerakkan dengan tenaga angin atau ditunda termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah muka air dan alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah”.
d.   Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 309:, “Kapal adalah semua perahu dengan bentuk dan jenis apapun apabila tidak diperjanjikan lain, kapal termasuk perlengkapan”.
e.    Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 310:: “Kapal laut adalah semua kapal yang dioperasikan di laut atau yang diperuntukkan itu”.
f.    Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 311 : “Kapal Indonesia adalah kapal yang dimiliki oleh warga Indonesia atau Badan Hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia berkedudukan di Indonesia, 2/3 sahamnya dimiliki oleh warganegara Indonesia”
Berdasarkan pengertian kapal menurut para pakar tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang digerakan dengan menggunakan tenaga penggerak yang digunakan diantaranya tenaga mesin diesel, tenaga mesin uap yang digunakan oleh kapal-kapal pengangkut barang (niaga) baik pengangkut peti kemas, general cargo, muatan curah, dan muatan cair (minyak bumi) serta muatan chemical dan gas.
Disamping itu kapal juga ada yang menggunakan tenaga kerjaa yaitu kapal layar atau dengan bantuan layar. Untuk kapal-kapal cepat seperti kapal feri/penyeberangan menggunakan tenaga turbo.

Navigasi kapal
Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot di mana 1 knot = 1,85200 km/jam.
Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS ( Global Position System ), yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Arpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut.
Radar Arpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas.
Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat.
Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT  (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.

Jenis-jenis kapal
Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi dasar klasifikasi dalam sistem yang ada seperti:
v  Berdasarkan tenaga penggerak
  1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)
  2. Kapal layar
  3. Kapal uap
  4. Kapal diesel atau Kapal motor
  5. Kapal nuklir
v  Berdasarkan jenis pelayarannya
  1. Kapal permukaan
  2. Kapal selam
  3. Kapal mengambang
  4. Kapal bantalan udara
v  Berdasarkan fungsinya
1.   Kapal Perang
2.   Kapal penumpang
3.   Kapal barang
4.  Kapal tanker
5.   Kapal feri
6.  Kapal pemecah es
7.   Kapal tunda
8.  Kapal pandu
9.  Tongkang
10. Kapal tender
11. Kapal Ro-Ro
12.Kapal dingin beku
13.Kapal keruk
14. Kapal peti kemas / Kapal kontainer
15.Kapal pukat harimau
Dimensi / bagian-bagian utama kapal meliputi :

1.     Smokestack atau Cerobong
2.    Buritan
3.    Propeler dan Kemudi
4.   Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard)
5.    Jangkar
6.   Bulbous bow
7.    Haluan
8.   Geladak 
9.   Anjungan




Dibawah ini terdapat beberapa contoh gambar General arrangement dari tipe-tipe kapal diatas :

1. General Cargo ship 

General Cargo ship adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang berbagai macam - macam cargo dalam bentuk karungan, peti-petian, palet atau jenis lain. Kapal general cargo dilengkapi dengan sarana dan prasarana pemuatan dan pembongkaran. Akses ke dalam ruang muat dilengkapi dengan sistem buka tutup yang berada di deck yang disebut dengan hatches (lubang palka) yang dilengkapi dengan hatches cover.






2. Tanker ship 

Tanker ship adalah kapal yang mengankut muatan dalam bentuk cairan dalam jumlah yang besar. Jenis dari kapal tanker ini antara lain oil tanker, chemical tanker, liquid gas tanker.

Oil Tanke




Gambar chemical tanker 

Adalah sebuah kapal tanker yang didesain untuk memuat jenis muatan chemical







LPG / LNG tanker 
( Liquid Petroleum Gas / Liquaid Natural Gas )






    



3. Bulk Carrier 

Bulk Carrier adalah kapal yang mengankut muatan dalam bentuk curah atau biji-bijian. Muatan yang diangkut seperti ; batubara, biji besi, semen bentuk curah, gandum, kedelai, gula dan lain-lain. Pada umumnya sekali memuat satu jenis komoditi cargo. Kapal Bulk carrier hanya memiliki single deck saja. 

Dibawah ini terdapat gambar General arrangement dan penampang melintang dari ruang muat kapal bulk carrier ;






4. Kapal Container

Kapal Container adalah kapal yang memuat muatan yang sudah dimasukkan kedalam Container. Kapal container merupakan tipe kapal liner.


 




5. Kapal Ro-ro ( Roll on – Roll off
Kapal Ro-ro ( Roll on – Roll off ) adalah kapal yang di design sedemikian rupa sehungga proses pemuatan dan pembongkaran muatan melalui Ramps Door ( stern ramps atau bow ramps ).





6. Kapal Passanger 

Kapal Passanger  adalah kapal yang di desaign untuk mengangkut penumpang. Namun juga dapat memuat cargo dalam jumlah yang sedikit.







Untuk mengenali ukuran  dan ragam  bentuk bentuk yang ada dikapal maka kita perlu mengetahui Istilah-istilah dan definisinya.
Ukuran kapal kita dapat bedakan menjadi :
1.    Ukuran secara memanjang kapal
Contoh : LOA, LBP
2.    Ukuran secara melintang/melebar kapal
Contoh : Moulded Breadth, extreme breadth
3.    Ukuran secara vertical kapal
Contoh : Draft, freeboard, depth, air draft
4.   Ukuran berat kapal
Contoh : lightship, Displacement, load displacement, Deadweight
5.    Ukuran isi kapal
Contoh : GRT ( Gross Tonnage ), NRT 

Gambar dibawah menunjukkan ukuran secara memanjang, melintang dan vertical kapal serta ragam bentuk kapal.

Untuk itu sangat penting sekali memahami istilah-istilah baku yang lazim digunakan diatas kapal seperti :
a.     LOA (Length Over All )
Adalah panjang keseluruhan kapal secara membujur diukur dari titik paling depan pada linggi haluan (sterm) sampai titik paling belakang pada buritan kappa(stern) sejajar lunas kapal.
b.    LBP (Length Between Perpendiculars)
Adalah panjang membujur kapal yang diukur dari forward perpendiculars sampai dengan after perpendicular diukur sepanjang garis muat pada musim Summer.
After perpendicular adalah garis kayalan tegak  yang terletak pada rudder stock atau poros daun kemudi.
Forward perpendicular adalah garis kayalan tegak perpotongan antara linggi haluan kapal dengan garis muat musim Summer.
c.     LOWL (Length on the load water line)
Adalah Panjang sepanjang garis air yang diukur dari perpotongan antara linggi haluan dengan garis air sampai dengan ke titik potong antara garis air dengan linggi buritan.
d.    Moulded Breath
Adalah lebar terbesar kapal diukur dari plat kulit kapal bagian dalam sebelah kiri sampai dengan plat kulit kapal bagian dalam sebelah kanan  sejajar lunas kapal.
e.     Extreme Breath (beam)
Adalah lebar terbesar kapal diukur pada titik paling kiri pada bagian luar kulit kapal sebelah kiri sampai titik paling kanan pada bgian luar kulit kapal sebelah kanan sejajar lunas kapal.
f.      Moulded depth
Adalah jarak tegak yang diukur dari lunas kapal(keel) sampai dengan geladak atas  (Upper deck/main deck) pada bagian tengah tengah kapal.
g.    Extreme depth
Adalah jarak tegak yang diukur dari titik paling bawah pada lunas kapal (keel) sampai dengan titik paling atas pada geladak atas (Upper deck/main deck).
h.    Draught/Draft
Adalah  jarak tegak yang diukur dari titik paling bawah pada lunas kapal (keel) sampai garis air (water line).
Draft kapal pada bagian depan disebut dengan forward draft, draft kapal pada bagian belakang disebut dengan aft draft dan draft kapal pada bagian midship disebut dengan middle/midship draft.
Draft kapal pada saat kapalnya kosong disebut dengan light draft
Draft kapal pada saat kapal memuat maksimal yang diijinkan disebut dengan load draft.
i.      Freeboard
Adalah jarak tegak yang diukur dari garis air (water line) sampai dengan garis deck (deck line).
j.      Air draft
Adalah jarak tegak yang diukur dari garis air sampai dengan titik yang tertinggi pada bagian kapal.
k.     UKC (under keel clearance)
Adalah jarak tegak yang diukur dari lunas kapal sampai dengan dasar laut/dasar sungai
l.      Trim
Adalah perbedaan antara draft depan dengan draft belakang.
Bilamana draft depan lebih besar dari draft belakang maka kapal trim by head.
Bilamana draft belakang lebih besar dari draft depan maka kapal trim by stern.
Bilamana draft depan sama dengan draft belakang maka kapal even keel.
m.   Sheer
Adalah lengkungan deck secara membujur. Yang diukur dari tinggi main deck pada bagian tengah kapal dengan tinggi sebuah titik kusus pada main deck dibagian depan atau belakang kapal.
n.    Camber
Adalah lengkungan deck secara melintang, yang diukur dari perbedaan tinggi deck pada tengah-tengah kapal dengan bagian deck sisi paling luar.
o.    Rise of floor
Adalah kenaikan plat kulit kapal bagian dasar pada bagian terluar dengan garis dasar pada lunas kapal diukur pada bagian terluar.
p.    Tumblehome
Adalah lengkungan yang terbentuk oleh bagian kulit kapal yang terluar pada area upper deck/main deck.
q.    Rake
Garis kemiringan yang terbetuk secara vertical maupun horizontal.
r.     Center line
Adalah garis simetris kapal secara melintang atau garis tengah kapal secara melintang.
s.     Base line
Adalah garis mendatar pada plat lunas kapal bagian luar pada bagian midship kapal.
t.      Displacement
Adalah berat keseluruhan kapal yaitu berat kapal kosong ditambah dengan seluruh isinya.
Atau berat keseluruhan kapal yang setara dengan berat cairan yang dipindahkan oleh bagaian kapal yang terbenam didalam air.
u.    Light Displacement/lightship
Adalah
v.     Load displacement
Adalah Berat kapal secara keseluruhan pada saat kapal terbenam pada draft maksimum yang diijinkan.( yaitu merupakan Light displacement + muatan + air tawar + bahan bakar + perbekalan + awak kapal dan lain-lain).
            Load displacement = Light Displacement + DWT
w.     Deadweight (DWT)
Adalah Kemampuan kapal untuk dapat dimuati beban sampai draft maksimal yang diijinkan (seperti: muatan, air tawar, bahan bakar, perbekalan, minyak lumas, penumpang, begasi, awak kapal dan lainnya).
Kemampuan kapal untuk memuat muatan saja sampai dengan draft maksimal yang diijinkan disebut Cargo DWT.
x.     Gross Tonnage (GRT)
Adalah isi dari sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu yang berfungsi sebagai ruangan untuk keselamatan kapal antara lain : double bottom, forepeak dan afterpeak tanks, galley, bridge, master’s office, dan lain-lain. 
y.     Net Tonnage (NRT)
Adalah isi kotor dikurangi dengan sejumlah ruangan yang tidak dapat dipakai untuk mengangkut muatan seperti : master and crew accommodation, chain locker, WC, chart room, engine room, radio station boatswain locker.
Tonnage adalah kemampuan sebuah kapal mengangkut muatan. Kegunaan tonnage untuk mengetahui besar kecilnya kapal, besar kecilnya daya angkut kapal dan juga untuk mengetahui biaya-biaya yang harus ditanggung oleh kapal.

Selain istilah yang lazim digunakan diatas kapal seperti diatas maka sangat penting memahami bagian-bagian kapal seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini : 

a.   Main deck/upper deck
b.   Forecastle
c.    Tween deck
d.   Lower deck / tank top
e.    Cargo hold ( bagian bawah adalah lower hold dan bagian atas adalah upper hold ).
f.    Peak tanks ( depan adalah fore peak tanks  dan belakang after peak tanks ).
g.   Chain locker
h.   Boatswain locker
i.     Bulkhead  ( paling depan fore peak collision bulkhead dan paling belakang after peak collision bulkhead ).
j.     Engine room
k.   Steering engine room ( steering gear room )
l.     Double bottom
m. Cofferdam
n.   Super structure

Terima kasih dan semoga bermanfaat … !!!